Jokowi Izinkan Masyarakat Lepas Masker

Jokowi Izinkan Masyarakat Lepas Masker

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan Jokowi memberi aturan baru dimana memutuskan untuk izinkan masyarakat untuk lepas masker. Hal ini dinyatakan bahwa Indonesia sudah memulai kehidupan sebelumnya dan melonggarkan penggunaan masker di kondisi Covid-19 di Indonesia ini.

Dikutip dalam berita CNN Indonesia bahwa hal tersebut Beliau umumkan pada saat pers yang disampaikan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam lalu (17/9/2022).

“Pertama pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker, jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka boleh untuk tidak menggunakan masker,” ujar Jokowi pada saat siaran langsung pada saluran Youtube Sekretariat Presiden.

Namun walaupun sudah melonggarkan aturan penggunaan masker Presiden RI ini masih memberikan aturan jika dalam berkegiatan di dalam ruangan tertutup atau sedang berada di dalam transportasi publik maka masyarakat tetap harus menggunakan masker agar penularan tidak kembali terjadi. Penggunaan masker juga tetap berlaku bagi masyarakat yang masuk kategori rentan hingga lansia.

Masyarakat dengan penyakit bawaan atau komorbid dan/atau yang sedang mengalami gejala batuk pilek maupun flu harus tetap menggunakan masker jika sedang beraktivitas. “Demikian juga masyarakat yang alami gejala batuk pilek maka tetap harus gunakan masker ketika melakukan aktivitas,” lanjut Jokowi.

Masker menjadi salah satu tindakan pencegahan kesehatan yang diperlukan di Indonesia selama dua tahun terakhir wabah Covid-19 untuk mencegah penularan virus corona. Sejak awal April 2020, pemerintah pusat telah mewajibkan penggunaan masker. Pemerintah memilih untuk mewajibkan memakai masker berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah diklaim sudah mulai merencanakan skenario transisi Covid-19 dari pandemi ke endemik di Indonesia. Salah satunya membolehkan mudik Lebaran 2022 setelah dua tahun sebelumnya dibatasi.

Selain itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan Indonesia sedang menuju endemis Covid-19.

Menurut Muhadjir, kondisi tersebut berdasarkan data Covid-19 dari Indonesia. Jumlah kasus aktif, tingkat positif, tingkat hunian rumah sakit, dan tingkat kematian yang rendah adalah semua faktor yang perlu dipertimbangkan.

“Sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada,” ujar Muhadjir, Kamis (12/5/2022).

Muhadjir menambahkan bahwa jika tidak ada lagi kasus besar setelah Idul Fitri, dia yakin Covid-19 akan segera mewabah di Indonesia. (DN)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *