Kini aplikasi MyPertamina kebanjiran rating 1 setelah PT Pertamina (Persero) menerapkan pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan aplikasi. Namun hal tersebut membuat banyak kontra di masyarakat sehingga aplikasi MyPertamina tersebut kebanjiran rating 1 dari lebih 5 juta unduhan. Lebih dari 200 ribu pengguna memberikan bintang 1 untuk review aplikasi tersebut.
Sejak 1 Juli lalu PT Pertamina (Persero) telah menetapkan untuk penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di 11 daerah di Indonesia. Ternyata keputusan tersebut tidak membuahkan hasil positif dikarenakan aplikasi MyPertamina tersebut kebanjiran rating 1 dari lebih 5 juta unduhan.
Berdasarkan hasil dari platform distribusi aplikasi seperti Play Store aplikasi MyPertamina kebanjiran review dan rating 1 yang dapat disimpulkan bahwa sangat buruk dan rendah.
Sekitar 200 ribu pengguna dari lima juta kali pengunduhan itu memberikan rating rendah dan review buruk sehingga memberikan keseluruhan peringkat sebanyak 1,2 dari 5 bintang. Terdapat beberapa pengguna yang mengeluhkan dikarenakan fitur di dalam aplikasi tersebut. Beberapa tinjauan juga menggerutu akibat laman pembayaran yang memakan waktu dimana prosesnya cukup lama dan kesulitan dalam menyelesaikan pembayaran penggunaan aplikasi MyPertamina itu.

Selain itu ada juga yang mengeluh adanya tambahan biaya sebesar 1,5% jika pelanggan menggunakan pilihan membayar dengan kartu kredit. Aplikasi MyPertamina inipun dikeluhkan terlalu menguras terlalu banyak daya handphone dan juga mengikis banyak kuota saat membuka aplikasi tersebut. Menurut pengakuan Irandi Putra Pratomo menjelaskan bahwa daya ponselnya terkuras setelah menggunakan aplikasi MyPertamina
“Daya ponsel saya awalnya 89 persen sebelum ke SPBU, tapi menjadi 38 persen setelah meninggalkan SPBU dan ketika menggunakan aplikasi ini saya kehilangan sekitar 1 GB (kuota internet) dalam satu hari, padahal biasanya hanya sekitar 200 MB,” tulis Irandi menggunakan bahasa Inggris.
Pengguna juga memberikan saran untuk Patra Niaga Pertamina untuk memperbaiki kerusakan dalam aplikasi sehingga dapat memaksimalkan penggunaan nantinya.
Ada pula beredar tentang lowongan untuk buzzer dimana bekerja untuk memberikan rating tinggi bintang 5 untuk aplikasi MyPertamina. Isu tersebut beredar luas di media sosial, namun pihak MyPertamina membantah kabar tersebut
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya menerima seluruh kritikan dan masukan dari seluruh pengguna MyPertamina.
“Bahwa bila ada yang memberikan penilaian kurang untuk aplikasi MyPertamina, sebagai masukan dan kritikan, tentu kami terima untuk perbaikan ke depan,” ujar Irto
Masa uji coba aplikasi MyPertamina dilakukan di 11 daerah di Indonesia, dimana saja? yuk simak lagi di: AKUISISI BBM SUBSIDI MENGGUNAKAN MYPERTAMINA
baca juga: LEBIH DARI 90 EKOR KAMBING HANYUT
Walaupun hanya beberapa kota saja yang menjadi masa uji coba penggunaan aplikasi tersebut, masyarakat tetap mengunduhnya setelah pemerintah memberikan perintah adanya pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
Dengan demikian aplikasi MyPertamina sudah diunduh lebih dari lima juta kali di aplikasi Play Store. Alih-alih mendapatkan respon positif dari masyarakat rupanya meninggalkan review dan rating rendah dan ulasan negatif di aplikasi tersebut.
Beberapa pengguna menilai aplikasi tersebut malah mempersulit dalam pembelian BBM bersubsidi Tak sedikit dari pengguna yang mengeluhkan banyaknya kendala saat mendaftar dan menggunakan aplikasi MyPertamina. (DN)